Rabu, 11 Mei 2011

Bercermin Pada Genting

Genting itu cermin kesabaran sejati .
Bermula dari kerendahan, ia menjadi tinggi .
Berdiri tegak di atas bangunan .

Genting itu cermin ketabahan sejati .
Berasal dari tanah liat yang di cangkul, di injak-injak, di pukul, di bakar, dan bahkan di jemur di bawah terik .

Tapi . .
Ia tak pernah mengeluh, tak pernah menyerah .
Karena ia tahu hanya yang sabarlah yang akan sampai di atap .
Sedangkan yang keras akan pecah dan tertinggal di bawah .

Genting cermin kearifan sejati .
Sementara yang lain di campakan dan di lupakan .
Ia tak lupa diri .
Karena ia tahu, berat tempaan waktu .
Panas dan terik .
Hujan dan badai menguji ketegaran diri .
Sedikit saja ia lalai, ia akan jatuh kebawah .
KE TANAH !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar