Hubungan internasional adalah hubungan antar bangsa
dalam segenap aspeknya yang dilakukan suatu negara yang meliputi aspek politik,
ekonomi, social budaya dan hankam dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa
itu.
B. Wujud
dari Hubungan Internasional
a. Individual
Turis,
mahasiswa, pedagang, yang mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul
kepentingan timbal balik di antara mereka.
b. Antar
Kelompok
Lembaga social, keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak secara
insidental, periodik atau permanen.
c. Hubungan
antar Negara
Negara yang satu dengan negara lain mengadakan kerjasama dalam bidang
ekonomi, kebudayaan, teknologi, dll.
C. Sifat
Hubungan Internasional
a.
Persahabatan
b.
Persengketaan
c.
Permusuhan
d.
Peperangan
D. Arti
Penting Hubungan dan Kerjasama Internasional :
Tidak satu pun bangsa di dunia ini dapat membebaskan
diri ketergantungan dengan bangsa dan negara lain. Menurut Mochtar Kusumaatmaja
hubungan dan kerjasama antar bangsa itu timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan
oleh pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri yang tidak merata di
dunia.
Disamping itu hubungan antar bangsa penting disebabkan :
1.
Menciptakan hidup berdampingan secara damai.
2.
Mengembangka penyelesaian masalah secara damai dan diplomasi.
3. Membangun
solidaritas dan saling menghormati antar bangsa.
4.
Berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia.
5. Menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara di tengah bangsa-bangsa lain.
F.
Sarana Hubungan Internasional :
a. Diplomasi
Seluruh kegiatan untuk melaksanakan
politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan negara dan bangsa
lain.
Fungsi
dasar Diplomat ada 3 yaitu :
a.
Sebagai lambang, prestise negara pengirim.
b.
Sebagai wakil yuridis yang sah dari negara pengirim.
c.
Sebagai perwakilan diplomatic suatu negara di negara lain :
- Perunding (Negotiation)
- Melaporkan (Reporting)
- Perwakilan (Refresentation)
- Melindungi kepentingan negara dan warga
negaranya di luar negeri.
b.
Propaganda
Usaha sistimatis untuk mempengaruhi
pikiran, emosi demi kepentinagn masyarakat umum. Propaganda lebih ditujukan
kepada warga negara lain dari pada pemerintahannya, dan untuk kepentingan
negara yang membuat propaganda.
c.
Ekonomi
Sarana ekonomi umumnya digunakan secara
luas dalam hubungan internasional baik dalam masa damai maupun masa
perang. Pada masa tertentu semua negara harus terlibat dalam perdagangan
internasional agar dapat memperoleh barang yang tak dapat diproduksi dalam
negeri, sehingga terjadi ekspor dan impor.
d.
Kekuatan Militer dan Perang (Show of Force)
Peralatan militer yang memadai dapat
menambah keyakinan dan stabilitas untuk berdiplomasi. Diplomasi tanpa dukunagan
militer yang kuat dapat membuat suatu negara tidak memiliki rasa percaya diri
sehingga tak mampu menghindari tekanan dan ancaman negara lain yang dapat
menggangu kepentingan nasuonalnya. Maka dengan demikian demontrasi senjata,
latihan perang bersama kerasp dilaksanakan untuk menampilkan kekuatannya. Namun
yang lebih diutamakan bukanlah perang tetapi tindakan prevetif dalam hubungan
internasional.
G. Asas-asas dalam
Hubungan Internasional :
1.
Asas Teritorial
Hak dari suatu negara atas
wilayahnya, berhak menegakkan hukum terhadap barang dan semua orang yang berada
di wilayahnya.
2.
Asas Kebangsaan
Kekuasan negara atas warga
negaranya, setiap warga Negara dimanapun ia berada tetap mendapat perlakuan
hokum dari negaranya. Asas ini memiliki kekuatan eksteritorial yaitu hukum
negara tersebut tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada di negara
asing.
3.
Asas Kepentingan Umum
Negara dapat melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Negara dapat menyesuaikan diri dengan
semua peristiwa yang ada hubungannya dengan kepentingan umum. Hukum tidak
terbatas oleh wilayah suatu negara.
H. Contoh Kerjasama
Indonesia Dengan Negara Lain
Kerjasama Indonesia –
Australia
Dari
hasil kerjasama dengan Australia ini telah dicapai kesepakatan dan beberapa
kerjasama yang cukup menguntungkan kedua belah pihak terutama di sector
peternakan. Kerjasama bilateral Indonesia - Australia di bidang Pertanian
khususnya sector peternakan telah berlangsung dalam waktu yang lama. Australia
telah membantu Indonesia lebih dari 20 tahun untuk memberantas Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK), dan kini Indonesia termasuk negara yang bebas PMK dan diakui
secara internasional. Australia juga telah membantu Indonesia membangun Balai
Penelitian Peternakan di Ciawi - Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar